JARUM EMAS


JARUM EMAS


Pada zaman dahulu ayam dan burung elang hidup berdampingan, mereka hidup bahagia tanpa saling mengganggu antara satu dan yang lainnya. Mereka mencari makan sama-sama, bermain sama-sama, pokoknya semua rutinitas keseharian dilakukan bersama-sama.
Hingga tibalah suatu ketika si ayam merasa iri dengan kemampuan elang yang mampu terbang. Maka ia pun meminta kepada elang untuk mengajarinya terbang. Si elang yang merasa sahabat karib kepada sang ayam tanpa sungkan-sungkan meminjamkan jarum emas kepada sang ayam untuk memenuhi permintaan sang ayam.
Sang ayam sangat bahagia, ia pun langsung menggunkan jarum emas yang dipinjamkan sang elang kepadanya. Namun, sebelum selesai secara sempurna ia lantas dengan bangganya mengepakkan sayapnya dan terbang di atas ketinggian yang hanya mencapai satu meter saja. Ia melupakan jarum emas yang baru saja di pakainya. Kemudian setelah beberapa hari barulah ia teringat tentang jarum emas yang sempat dipinjamnya pada sang elang, sahabat karibnya. Lantas ia pun mengerahkan keluarga ayam untuk bergotong-royong mencari keberadaan jarum emas. Mereka pun mengais dan mencakar-cakar tanah untuk mencari keberadaan jarum emas namun usaha mereka sia-sia. Jarum emas tak juga ditemukan.
Setelah beberapa hari mereka pun menyusun rencana untuk pindah dari tempat semula dan berpesan untuk segera menghindar apabila ada sang elang menghampiri mereka. Sejak saat itu tempat yang biasanya di huni sang ayam sepi tanpa isi seekor ayampun. Sang elang naik berang mengetahui hal itu lantas terbang tinggi seraya berteriak dengan ganasnya menyelidik keberadaan sang ayam.
Tak perlu memakan waktu lama untuk seekor elang mengetahui keberadaan ayam dengan kemampuan terbangnya dan penglihatan yang tajam ia lantas langsung bisa mendeteksi keberadaan sang ayam-ayam itu. Ia pun menghampiri sang ayam. Sang ayam lari pontang-panting ketakutan untuk berhadapan dengan sang elang karena merasa bersalah telah menghilangkan jarum emas milik sang elang. Namun, sesepuh ayam merasa bertanggungjawab atas kekalutan yang terjadi lantas mencoba menjelaskan kepada sang elang duduk permasalahannya. Lagi-lagi penjelasan yang disampaikan tak sedikitpun mengubah elang untuk berbelas kasihan dan lantas melupakan  semua peristiwa yang sang ayam lakukan padanya. Meski sang ayam tetap berjanji untuk berusaha mencari jarum emas tersebut dan akan mengembalikannya apabila ditemukan tapi sang elang yang merasa dikhianati terlanjur telah naik pitam hingga tak mempedulikan perkataan sang ayam.
Sejak kejadian itu, sang elang bersumpah kepada sang ayam untuk memangsa seluruh anak keturunan ayam tanpa terkecuali apabila berkesempatan. Sang ayam sangat khawatir maka ia pun mengungsi ke daerah-daerah untuk mencari perlindungan. Dan sebagai imbalan dari sesiapapun yang mampu memberikan perlindungan dan rasa aman kepada mereka maka mereka di izinkan untuk mengkonsumsi daging mereka untuk dikonsumsi. Sejak saat itulah ayam-ayam di pelihara oleh manusia pula.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "JARUM EMAS"

Posting Komentar